Selasa, 28 Juni 2011

FE membeli dua mobil dinas Avanza

Fakultas Ekonomi membeli dua mobil dinas baru bermerk Avanza L1300. Mobil plat merah tersebut tiba di FE senin kemarin (9/5). Pembelian mobil tersebut berseumber dari anggaran Belanja FE 2011, anggarannya sendiri berkisar antara Rp. 130.000.000 sampai Rp. 140.000.000. Himawan Sapto Priyono S.IP selaku kabag TU FE saat ditemui di ruangannya membenarkan pembelian dua mobil dinas tersebut. “Ia, FE membeli dua mobil dinas baru Avanza L 1300 yang akan digunakan untuk keperluan dinas PD I dan PD II, anggarannya sendiri berkisar 130 juta hingga 140 juta karena kalau untuk keperluan pemerintah biasanya harganya beda lebih mahal selain kena PPN 10 % juga dikenai PPH sebesar 2 %. Untuk mobil dinas yang sebelumnya digunakan PD I dan PD II, sekarang digunakan Kajur IESP dan Kajur Manajemen”

Dengan tambahan dua mobil dinas baru tersebut, kini FE mempunyai mobil dinas sebanyak 7 mobil dinas, yakni satu mobil Inova, L300, Avanza dua buah, sisanya mobil kijang dan mitsubitsi. Ketujuh mibil dinas tersebut digunakan untuk keperluan dinas pejabat-pejabat FE seperti Dekan, PD, dan kajur. Tak ayal, pembelian dua mobil dinas mewah tersebut menimbulkan kontroversi di kalangan mahasiswa, pejabat-pejabat FE terkesan begitu mudahnya menggelontorkan dana ratusan juta rupiah untuk keperluan yang sebenarnya tidak begitu mendesak.
Dana ratusan juta tersebut memang sudah terealisasi untuk pembelian mobil baru. Ironis bila dibandingkan dengan fasilitas yang diterima mahasiwa.

Hal tersebut dirasakan juga oleh Diah L mahasiswa akuntansi 2008, “Mobil dinas baru buat PD I dan PD II? Dramatis banget, duit begitu banyak kenapa gak dimanfaatin buat perbaikan sarana perkuliahan. Bangku kuliah udah pada reot, kamar mandi lampunya mati, kerannya mampet, kotor, bau, masih pake ember, gak ada gayung. Seharusnya itu yang jadi perhatian para birokrat. Saya rasa, kampus juga harus menerapkan prinsip demokratis. Dari mahasiswa, oleh mahasiswa, untuk mahasiswa. Bukannya dari mahasiswa, oleh mahasiswa dan untuk birokrat” ujarnya. harapan senada juga disampaikan mahasiswa lainnya.

Bagaimanapun mahasiswa menunggu adanya anggaran perbaikan fasilitas kampus, disertai dengan realisasinya. Jika dibandingkan dengan cepatnya realisasi anggaran pembelian mobil baru tersebut, rasanya fakultas juga mempunyai dana untuk realisasi perbaikan fasilitas. Apalagi pembelian fasilitas untuk mahasiswa tidak semahal membeli mobil baru. Dana sebesar 260 juta tersebut, bukankah cukup bila dialokasikan untuk membeli bangku kuliah yang sudah tua, perbaikan WC, bahkan pembelian AC ataupun untuk fasilitas kampus lainnya. kuncinya adalah political will dari birokrasi kita untuk mengutamakan kepentingan mahasiswa bukan kepentingan birokrasi semata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar